PELAJARAN 11: PEMBABTISAN

Di Pelajaran yang lalu, kita melihat bahwa kepercayaan dan pengertian akan injil, diiringi dengan kepatuhan terhadap perintah-perintah Allah, sangat penting untuk penyelamatan. Kita membaca kata-kata Yesus setelah kebangkitannya, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan.” (Markus 16:15-16)

Maka kita dapat langsung memahami, bahwa pembabtisan Alkitab hanya dapat dilaksanakan jika seseorang telah dapat mengerti dan mentaati Firman Allah. Hal ini merupakan syarat bagi kita untuk menerima Allah.

Kita telah melihat contoh Kornelius, seorang perwira Romawi, yang dianggap ‘baik’ di mata kebanyakan orang (baca Kisah Para Rasul 10:2), namun Allah memintanya untuk menjemput Petrus (Kisah Para Rasul 10:6). Petrus datang, dan mengajar Kornelius tentang Yesus.

“Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya”

Satu hal yang diperlukan,

“Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus.” (Kisah Para Rasul 10:42-48)

Dari sini, dan catatan-catatan lain dalam Kisah Para Rasul, jelas sekali bahwa Allah telah meletakkan ketiga syarat untuk penyelamatan: pengetahuan, kepercayaan dan pembabtisan. Baca Kisah Para Rasul 2:37-38, 41; Kisah Para Rasul 8:35-38; Kisah Para Rasul 16:25-33).

BAPTIS

Kata ini diambil dari kata Yunani ‘baptizo’, yang berarti untuk mencelup, mencebur, atau sepenuhnya direndam dalam cairan. Dalam bahasa Yunani, ini digunakan dalam proses pewarnaan kain dengan pencelupan. Untuk ini, bahan harus dicelupkan sepenuhnya dalam zat pewarna, sehingga seluruh bahan dapat berubah warnanya.

PEMBAPTISAN

Penggunaan kata ini sepanjang Perjanjian Baru membuatnya jelas sekali, bahwa pemercikan atau penyiraman air tidaklah cukup. Baptisan Alkitab membutuhkan perendaman dalam air sepenuhnya. Maka kita membaca tentang Filipus, ketika ia membabtis sida-sida Mesir, “Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.” (Kisah Para Rasul 8:38)

Kita juga membaca tentang Yohanes sang Pembabtis, bahwa ia membabtiskan di Ainon dekat Salim “sebab di situ banyak air” (Yohanes 3:23).

PENTINGNYA PEMBABTISAN

Jika kita membaca Perjanjian Baru dengan teliti, kita akan menemukan bahwa pembabtisan terdiri dari empat pokok penting:

1.       Pencucian, pembersihan

“Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!” (Kisah Para Rasul 22:16)

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? … Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.” (1 Korintus 6:9-11)

Kita temukan lambang yang sama digunakan dalam Perjanjian Lama, bersama-sama dengan gambaran mengenai pergantian warna.

“Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; … Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.” (Yesaya 1:16-18)

2.       Penghubungan dengan kematian dan kebangkitan Kristus

Ketika kita sepenuhnya terbenam di air dalam babtisan, kita secara kiasan meninggal, dan ketika kita bangkit dari air, secara kiasan kita naik ke kehidupan baru. Dalam hal ini kita menghubungkan diri kita dengan kematian dan kebangkitan Yesus. Rasul Paulus menuliskan ini:

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.” (Roma 6:3-5)

Dalam babtisan kita menjalani kiasan kebangkitan menuju kehidupan baru, sebuah perubahan yang sangat penting sebagai bagian kepatuhan kita terhadap Allah.

Yesus mengatakan, “Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Yohanes 3:5)

Paulus juga menuliskan kepada para umat di Kolose mengenai pembaptisan:

“Karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita.” (Kolose 2:12-13)

3.       Kita disatukan melalui pembaptisan dalam Kristus

Kita disatukan melalui pembabtisan dalam Kristus, dan oleh karena itu dihubungkan dengan Kristus dan janji-janji yang telah dibuat Allah melalui dia,

“Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.” (1 Korintus 12:12-13)

“Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham.”

“Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan “kepada keturunan-keturunannya” seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: “dan kepada keturunanmu”, yaitu Kristus.”

“Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.” (Galatia 3:7, 16, 26-29)

Paulus menuliskan lagi mengenai perubahan yang akan terjadi pada pembaptisan:

“Bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus”

“Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah.” (Efesus 2:12-13, 19)

4.       Pergantian Tuan, panggilan untuk memisahkan diri

Baca 2 Korintus 6:14-18 dan 1 Yohanes 2:15-17

Allah tidak senang akan gaya hidup dunia yang fana. Baik pria maupun wanita secara alami merupakan pelayan terhadap dosa. Ketika kita dibaptis, kita mengubah pelayanan kita:

“ … jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa … Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya … Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran? Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.”

Melalui melalui pembaptisan, kita memulai kehidupan baru yang mematuhi Allah, dan mengikut-sertakan kita dalam janji imbalan dari Allah.

 “Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 6:22-23).

Kita menolak sepenuhnya jalan hidup manusia, atau gaya hidup dunia. Melalui baptisan, kita berbalik menuju jalan Allah, mematuhi Injil – “kuasa Allah untuk penyelamatan”.

CONTOH NUH

Inilah apa yang dilakukan Nuh. Dunia pada jamannya penuh dengan kekejaman dan kejahatan. Nuh membangun sebuah bahtera, dan ketika seluruh dunia dihancurkan dengan air banjir, Nuh beserta keluarganya memasuki bahtera dan diselamatkan.

“Waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan —, maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah —, oleh kebangkitan Yesus Kristus.” (1 Petrus 3:20-21)

Penghakiman orang-orang jahat pada saat kedatangan Kristus akan terjadi tiba-tiba dan sepenuhnya, seperti pada jaman Nuh. Seperti halnya dengan Nuh yang terselamatkan di dalah bahtera, demikian pula kita, dengan berada di dalam ‘Kristus’ akan terselamatkan. Kita telah melihat bagaimana cara menjadi di dalam Kristus, yaitu melalui pengetahuan, kepercayaan dan ketaatan yang teguh.

SEBAGAIMANA PENTINGNYA PEMBABTISAN?

Banyak yang merasa bahwa selama mereka dapat mengubah gaya hidup mereka demi kebaikan, maka tidak terdapat kebutuhan untuk melaksanakan tindakan ini. Betapa salahnya mereka, dan betapa sia-sianya semua usaha mereka untuk melakukan yang benar. Pikirkan kasus Naaman, orang Aram (2 Raja-raja 5:1-27). Nabi Elisa, abdi Allah, mengatakan kepadanya untuk mandi di sungai Yordan untuk menyembuhkan penyakit lepranya. Pada awalnya ia menolak, namun ketika pegawainya membujuk ia untuk mematuhi perintah rinci khusus yang diberikan Allah, dia disembuhkan seketika juga.

Jika kita mematuhi Firman Allah sebisa mungkin, kita pun akan disembuhkan dan memulai baru. Namun kita mungkin berpikir mengenai kesalahan dan dosa-dosa berikutnya, yaitu yang dilakukan setelah pembabtisan. Seperti yang telah kita lihat sebelumnya, dalam pembabtisan kita dihubungkan dengan kematian Yesus Kristus, yang merupakan pengurbanan untuk dosa yang satu dan sepenuhnya. Maka segala kesalahan yang kita perbuat dalam kehidupan baru kita dalam nama Kristus diampuni lewat doa melalui Juru selamat kita. Jika kita bertobat dan meminta pengampunan Allah, semua dosa dan kesalahan kita dihapuskan dari catatan kehidupan kita, dan oleh karena itu kita dapat berjalan kembali dengan keyakinan bahwa jika kita berusaha untuk berbuat yang benar, Allah telah berjanji untuk dengan belas kasih mengampuni kita. 

Allah telah menawarkan kepada kita kesempatan indah ini melalui Firman-Nya. Apakah anda merasakan keinginan untuk memulai hidup anda kembali? Dengan pengalaman kesalahan-kesalahan yang telah anda perbuat, dan keinginan untuk menghapuskan beberapa dari bercak hitam dalam kehidupan anda yang lalu, inilah kesempatan unik untuk memulai lagi, sekali ini tidak untuk menjalani kehidupan yang menuju ke kuburan, namun menuju ke hidup kekal dalam kemuliaan Kerajaan Allah. Jalan Allah adalah jalan satu-satunya yang dapat anda tempuh untuk memulihkan hubungan anda dengan Sang Pencipta.

Inilah pentingnya pembabtisan, sebagai tindakan utama ketaatan, dan bagian penting dari jalan Allah menuju penyelamatan.

RINGKASAN BEBERAPA POKOK PENTING

§         Pembabtisan harus didahului dengan pengertian penuh dan kepercayaan akan Injil

§         Pembabtisan memerlukan pembenaman/ pencelupan penuh di dalam air

§         Dalam tindakan pembabtisan:

-          dosa-dosa kita secara simbolis dihapuskan

-          kita dihubungkan dengan kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus

-          kita disatukan dengan Kristus, dan oleh sebab itu dihubungkan dengan janji-janji Allah melalui Kristus

-          kita mengubah tuan kita, melayani Allah melainkan dosa, dan memisahkan diri kita dari dunia.

§         Ketika Nuh diselamatkan dengan memasuki bahtera, kita harus memasuki Kristus melalu pembabtisan demi diselamatkan dari penghakiman.

§         Pembabtisan sangat penting untuk penyelamatan.

 

AYAT-AYAT UNTUK BACAAN

Kejadian 6, 7 dan 8; Markus 16; Kisah Para Rasul 8; Kisah Para Rasul 22

 

PELAJARAN 11: Pertanyaan

Tandai þ untuk jawaban yang benar dalam setiap pertanyaan, dan serahkan. Terkadang, suatu pertanyaan membutuhkan lebih dari satu jawaban yang benar.

1.        Kata ‘babtis’ berarti:

□            Memercikkan

□            Menuangkan

□            Membenamkan

□            Merendamkan

2.        Siapa yang membabtis sida-sida dari Mesir?

□            Stefanus

□            Paulus

□            Filipus

□            Barnabas

3.        Ayat-ayat mana di Alkitab yang memberitakan kita petunjuk-petunjuk kepada para murid mengenai pengabaran Injil?

□             Markus 15:15-16

□             Markus 16:15-16

□             Markus 5:15-16

□             Markus 6:15-16

4.        Manakah dari ketiga ini yang dibabtis?

□            Pilatus

□            Paulus

□            Kepala penjara di Filipus

□            Lidia

5.        Kapankah Pembabtisan yang sebenarnya dapat dilaksanakan?

□            Pada kelahiran

□            Pada kematian

□            Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah

□            Setelah mendapat pengertian penuh dan kepercayaan akan rencana penyelamatan Allah

6.        Tindakan Pembabtisan melambangkan apa?

□            Pemberian Allah

□            Kematian sebenarnya dari orang tersebut

□            Bahtera Nuh

□            Kematian dan kebangkitan Yesus

7.        Bab manakah di Alkitab yang menjelaskan arti Pembabtisan?

□            Roma 6

□            Rut 4

□            Wahyu 6

□            Kolose 4

8.        Peristiwa mana yang digunakan oleh Petrus untuk menggambarkan persamaan dengan tindakan pembabtisan?

□            Penyeberangan melalui Laut Merah di Keluaran

□            Penyeberangan sungai Yordan menuju tanah yang dijanjikan

□            Penyediaan air di gurun

□            Penyediaan bahtera oleh Nuh di jaman banjir

9.        Tindakan kepatuhan apa yang diminta oleh Allah sehingga anda dapat memperoleh tempat di Kerajaan-Nya yang akan datang?

□            Kasih

□            Iman

□            Kepercayaan dan Pembabtisan

□            Kejujuran

10.    Apakah anda ingin mempelajari lebih lanjut mengenai pesan-pesan Allah, sehingga anda dapat memiliki pengertian untuk dibabtis?

□            Iya

□            Tidak

□            Tidak pasti

□            Mungkin

 

Komentar atau pertanyaan lain yang anda ingin kemukakan: Carelinks, PO Box 152, Menai Central, NSW 2234 AUSTRALIA  e-mail: info@carelinks.net


previous page table of contents next page