PELAJARAN 3: RENCANA DAN TUJUAN ALLAH

Kasih Allah telah dijelaskan secara mendalam dalam Bahasan yang lalu – bagaimana melalui kasihNya Dia telah memberikan anakNya yang tunggal. Kasih yang Allah tunjukkan, yang mana kita juga diminta untuk membalasnya, tidaklah untuk disalah-artikan dengan sikap yang ‘lunak’.

Alkitab menekankan kebenaran Allah dan keadilan-Nya. Adalah keadilan Allah yang mutlak, di samping kasih-Nya akan manusia yang merupakan alasan mengapa Yesus dibangkitkan dari kematian. Karena Yesus tidak melakukan kesalahan satupun, maka dia tidak dapat dibiarkan mati (Kisah Para Rasul 2:24). Tidaklah benar bagi Yesus untuk tinggal di kuburan. Allah harus membangkitkannya dari kematian.

Di samping itu, tidaklah benar untuk membiarkan dunia ini terus-menerus menjadi tempat di mana kejahatan berkembang dan sedemikian banyak kekejaman terjadi. Kidung Agung menyatakan, “Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN” (Kidung Agung 11:1).

Bacalah ayat-ayat berikut:

“Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.” (Mazmur 7:12)

“Pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala, dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.” (2 Tesalonika 1:7-8)

Ayat-ayat tersebut menggambarkan karakter Allah yang sering diabaikan. Kebenaran Allah tidak akan membiarkan kejahatan berkelanjutan. Allah tidak akan mengijinkan dunia untuk dikuasai oleh manusia yang belum tentu memiliki norma yang benar. Adalah rencana Allah bahwa suatu hari dunia ini akan dipimpin dalam kebenaran oleh Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 17:31). Jika ia menjadi Raja, maka banyak sekali permasalahan yang kita alami di dunia ini akan dapat dibereskan. Jaman yang indah ini dinamakan Kerajaan Allah.

Yesus mengajarkan kapada para pengikutnya untuk mendoakan kedatangan Kerajaan Allah, sehingga kehendak Allah akan terjadi di dunia, sama seperti bagaimana para malaikat saat ini patuh terhadap Allah di Surga (Matius 6:10).

NUBUAT-NUBUAT AKAN KEJADIAN-KEJADIAN MENDATANG

Kita dapat membaca dalam Alkitab pernyataan-pernyataan tegas tentang masa depan. Tidak hanya tentang satu kejadian, ataupun setengah lusin, melainkan sejumlah nubuat-nubuat. Ada nubuat tentang perseorangan, tentang bangsa-bangsa yang kuat ataupun lemah, yang mana beberapa pada saat itu belum terbentuk. Ada nubuat jangka panjang maupun jangka pendek; mengenai hal-hal yang akan datang, tentang kejadian-kejadian yang tidak pernah terjadi sebelumnya; mengenai hal-hal luar biasa yang akan dialami oleh bangsa-bangsa, karena merupakan sesuatu yang diluar dugaan manusia. Kita membaca semua ini di Kitab Suci. Kita menemukan bahwa tanpa perkecualian, tidak ada satupun nubuat yang palsu. Kesimpulan apa yang dapat kita ambil dari semua ini? Mungkinkan manusia dapat bernubuat tanpa bantuan Allah? Mereka tidak bisa. Hanya ada satu kesimpulan: para penulis Kitab Suci menerima bimbingan dari Sang Maha Tinggi.

“Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.” (2 Petrus 1:21)

Jangan menyepelekan kekuatan nubuat Alkitab. Petrus, dalam kitab yang baru saja dikutip, berbicara mengenainya seperti “Firman”, dan membandingkannya dengan cahaya pelita yang bersinar di tempat gelap (ayat 19). Ini merupakan perbandingan yang sangat tepat. Kita melihat dunia sekitar dan melihat kekacauan di mana-mana, tanpa tujuan ataupun arti yang jelas. Sejarah tampak seperti rangkaian kejadian yang tak teratur, tanpa tujuan pasti, melainkan merupakan akibat dari ambisi sejumlah orang yang silih berganti berperan dalam panggung dunia. Namun semua ini berubah dengan mempelajari Alkitab, dan menunjukkan tanpa keraguan bahwa semua urusan manusia berada di bawah pengawasan dan bergerak menuju klimaks yang tak terduga, setidaknya oleh kebanyakan orang.

“Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya!” (Daniel 4:32). Ini adalah kata-kata yang ditujukan kepada Nebukadnesar, Raja Babilonia. Dia bukan tokoh khayalan, melainkan Raja yang berkuasa dalam peradaban kuno. Tidak berapa lama yang lalu, kotanya Babilonia telah digali dan terbukti merupakan kota besar yang digambarkan dalam Alkitab. Ratusan ribu batu-batuan yang telah digali semua memuat nama sang Raja yang memimpin dunia pada jamannya. Bahkan, Nebukadnesar mungkin saja yang mengakui dirinya sebagai Raja Dunia yang pertama. Kedudukan seperti itulah yang disebut sebagai “Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia”. Namun dia diberitahu lebih dari itu.

PENGLIHATAN LUAR BIASA

Suatu malam, ketika Nebukadnesar berleha-leha di kursinya, sang Raja ingin tahu apa yang akan terjadi kepada Kerajaannya yang luas setelah kematiannya. “Kepada siapakah kedudukanku akan jatuh? Akankah musuhku yang iri hati menghancurkan kerajaan ini?” Pertanyaan-pertanyaan seperti di atas biasanya tak terjawab, karena tidak ada satupun manusia yang dapat memberitahu apa yang akan terjadi di masa depan. Namun Nebukadnesar diberi jawaban oleh Allah. Kita dapat membaca ini dalam bab kedua Kitab Daniel. Silahkan membacanya, karena itu merupakan Kitab yang paling menakjubkan dalam Alkitab.

Kita diberitahu tentang sebuah mimpi yang menjawab pertanyaan Nebukadnesar dalam tanda-tanda.

Kita dapat bertanya, mengapa Allah yang Maha Kuasa merepotkan diri-Nya untuk menjawab pertanyaan seorang Raja yang meyembah berhala; mengapa Ia berbuat demikian melalui sebuah mimpi; dan mengapa penglihatan tersebut disajikan dalam tanda-tanda yang tak dapat dimengerti oleh sang Raja.

Pengamatan-pengamatan di bawah dapat dijadikan alasannya, dan merupakan pendahuluan akan rincian nubuat dan perwujudannya:

·         Peran penting Nebukadnesar dalam rencana Allah tidak terletak dalam kebesaran kerajaannya, namun pada kenyataan bahwa kekuasannya meliputi tanah Israel, dan bahwa orang-orang Israel telah diambil sebagai tawanan ke Babilonia selama 70 tahun. Tanah Allah – orang-orang Allah – semua dipegang dalam pemerintahan Nebukadnesar.

·         Cara pemberian informasi tersebut juga menaikkan peran Daniel, seorang Yahudi, satu-satunya orang yang dapat menjelaskan mimpi tersebut. Ini menekankan kenyataan bahwa “Allah yang menyatakan rahasia-rahasia” adalah Allah Israel. Maka dari itu, inti penting dari rencana Allah diperkenalkan.

·         Gaya penandaan yang digunakan sangatlah efisien dalam membeberkan sejumlah informasi sesingkat mungkin. Kartun-kartun politik modern meruapakan contoh gaya yang sama. Perbedaannya adalah: kartun-kartun tersebut menggambarkan kejadian masa lalu atau sekarang. Penglihatan Nebukadnesar merupakan cahaya untuk melihat ke masa depan.

ARTI PENGLIHATAN TERSEBUT

Dalam mimpinya, sang Raja melihat apa yang dia sendiri mungkin akan sebut sebagai “tuhan”, yakni gambaran seorang manusia yang terbuat dari berbagai macam logam. Karya seorang pelukis akan gambaran tersebut adalah – kepala dari emas, dada dan tangan dari perak, perut dan paha perunggu, kaki dari besi, dan telapak kaki dari campuran besi dan tanah liat. Patung logam ini berdiri tegak, hingga suatu kekuatan tak terlihat melemparkan batu ke telapak kakinya. Patung tersebut jatuh berkeping-keping, sisa-sisanya hancur mejadi debu dan ditiup oleh angin, sementara batu yang menghancurkannya “menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi” (Daniel 2:35).

Apakah arti semua ini? Kata-kata Daniel yang jelas mengartikan semua ini tanpa keraguan. Patung tersebut menggambarkan kerajaan-kerajaan manusia dalam masa-masa yang akan datang. Pada jaman itu, bangsa-bangsa banyak yang dikuasai oleh Raja Babilonia – yang digambarkan sebagai kepala emas. “Tuankulah kepala yang dari emas itu” (ayat 38). Setelah itu, akan ada kerajaan “perak” kedua. Kemudian ketiga dan ke-empat. Kerajaan ke-empat akan menjadi “kuat seperti besi”; namun setelah kekuatan tersebut akan datang kelemahan:

“Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; … sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian ... tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.” (Daniel 2:11-12)

Pertanyaan yang sekarang harus dijawab adalah, bagaimana fakta atau bukti-bukti sejarah dibandingkan dengan nubuat ini? Perbandingannya sangat sempurna – sehingga beberapa orang telah berusaha untuk mengatakan bahwa bab kedua dari Kitab Daniel ditulis setelah kejadian-kejadian yang disebutkan. Ini merupakan kesaksian yang cukup akan ketepatan nubuat, tidaklah mungkin terjadi, karena nubuat ini masih dalam proses perwujudan. Naskah kitab Daniel telah ditemukan di antara Naskah-Naskah Laut Mati (Dead Sea Scrolls) tertanggal abad kedua sebelum Masehi.

Gambaran Pelukis akan Patung dalam mimpi Nebukadnesar

GARIS BESAR SEJARAH DUNIA

Empat kerajaan besar menggantikan satu sama lainnya. Silahkan membaca buku sejarah manapun yang membahas jaman tersebut, dan anda akan menemukan penjelasan bagaimana kerajaan Babilonia jatuh ke bangsa Medes dan Persia, sebuah kerajaan gabungan yang mana pertama-tama bangsa Medes dan kemudian Persia berkuasa. Aleksander yang Besar, yang mendirikan kerajaan Yunani, mengakhiri kekuasaan mereka. Ini digantikan lagi oleh kekuasaan yang lebih kuat: Romawi, tanpa dipertanyakan lagi merupakan yang terkuat dan bertahan paling lama di antara ke-empat kerajaan tersebut.

Selama berabad-abad Romawi berkuasa. Dunia tidak pernah mengenal kerajaan yang dapat membandingi kekuatan “seperti besi” Kerajaan Romawi. Kuasa apakah di dunia yang dapat menghancurkan dan mengalahkannya? Tidak ada satupun kekuatan yang dapat berbuat demikian. Romawi tidak digantikan oleh kerajaan lain. Tidak akan ada lagi kerajaan sebesar Babilonia, Medo-Persia, Yunani dan Romawi.

Pertama-tama, kerajaan tersebut terbagi dua: Romawi Timur yang dipimpin oleh Konstantinopel (Constantinople) dan Romawi Barat – dipimpin oleh Romawi sendiri (ingatlah bahwa Nebukadnesar melihat patung tersebut memiliki dua kaki dari besi). Kemudian, masing-masing bagian membiarkan sedikit demi sedikit kekuatan kejam dari luar maupun pelemahan dari dalam. Alhasil terlahirlah beberapa kerajaan-kerajaan mandiri, beberapa kuat dan beberapa lemah. Demikianlah keadannya dari dulu hingga kini. TIDAK PERNAH ADA KERAJAAN KELIMA YANG DIPERDEBATKAN SEBAGAI PENGGANTI DARI KERAJAAN KE-EMPAT YANG TELAH KITA SEBUT, YANG MANA KEKUASAANNYA MELIPUTI TANAH ISRAEL. Banyak usaha telah diadakan, namun semuanya gagal: Raja Filipus (Philip) ke-11 dari Spanyol, Napoleon 1,  Kaisar Wilhelm ke-11, Hitler … Kini kita melihat negara-negara di Eropa berusaha untuk bersatu menjadi suatu Serikat. Perhatikan bagaimana sulitnya usaha-usaha dalam tujuan tersebut! Namun Eropa tidak meliputi Israel. Benar sekali kata-kata nabi: “(mereka) tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat ”

Siapakah yang dapat menduga semua ini, sekitar dua ribu lima ratus tahun yang lalu? Siapa yang dapat dengan penuh kepastian bahwa akan terdapat empat kerajaan, bukan tiga, atau lima, atau enam? Siapa, dalam beberapa perkataan singkat, dapat menggambarkan ciri-ciri khas dari ke-empat kerajaan tersebut dalam sejarah, ataupun urutan mereka sedemikian tepatnya? Dapatkah seorang manusia berbuat demikian? Dari pengalaman kita mengenai kemampuan meramal manusia, jawabannya adalah: Tidak dapat. Perhatikan bagaimana Daniel mengelak pujian terhadap penjelasannya:

“Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai.”” (Daniel 2:45)

Pria maupun wanita dari segala jaman telah mempelajari nubuat ini dan menemukan dasar yang kuat untuk mempercayai Allah dan Firman-Firman-Nya. Ini merupakan jaminan yang mana anda, setelah membaca kata-kata tersebut, selayaknya rasakan. 

SEBAGIAN DARI NUBUAT MASIH DI MASA DEPAN

Selanjutnya, perwujudan nubuat dalam kata-kata Daniel yang pelan tapi pasti membuat kita untuk berpaling kepada tahap-tahap akhir dari nubuat tersebut. Apa yang harus kita pahami dari batu kecil yang jatuh dan membawa akibat yang menggempakan di kaki patung, menghancurkannya sampai menjadi debu, dan berubah menjadi gunung besar yang memenuhi dunia?

Jika patung tersebut mewakilkan kerajaan manusia, tentu saja batu tersebut mewakilkan suatu kekuatan diluar kuasa manusia, yang akan mendirikan kekuatan dunia di atas reruntuhan pemerintahan manusia. Ini akan “meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya”. Demikianlah penjelasan yang diberikan Daniel:

“Tetapi pada jaman raja-raja (yaitu pada jaman kerajaan terpecah), Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain … kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya” (Daniel 2:44)

Ini merupakan satu dari sekian janji dalam Alkitab bahwa Allah tidak melupakan dunia. Dia telah merancang suatu rencana – Pola Induk – untuk penyelamatan manusia, dan rencana tersebut berputar pada Yesus Kristus. Pembaca yang kritis akan dapat mengenali bahwa batu yang “tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung” (Daniel 2:45) adalah dia yang telah dilahirkan sebagai penyelamat manusia, “terungkit”, seperti dari gunung kemanusiaan, tanpa campur tangan manusia, namun melalui kuasa Allah, dalam mukjijat kelahirannya. Yesus, pada kenyataannya, berbicara akan perannya sebaga sebuah batu – “Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan” dan dia melanjutkan “…Dan barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk.” (Matius 21:42-44)

Semua tanda-tanda menunjukkan bahwa tidak lama lagi batu itu akan jatuh, dan membawa akibat yang menghancurkan secara luar biasa terhadap dunia yang tak pernah menduga kedatangannya. Apakah anda akan lolos dari kehancuran ini?

Akankah anda ikut serta dalam bagian Kerajaan Allah, yang mana Yesus akan datang untuk mendirikannya di dunia?

Yesus sendiri memiliki kuasa untuk menyelamatkan.

Namun sebelum kita  meninggalkan nubuat Daniel, marilah kita perhatikan bahwa pelajaran dari mimpi Nebukadnesar dijelaskan kembali melalui penglihatan Daniel sendiri seperti yang diceritakan dalam bab ke-7 dari Kitab Daniel. Tanda-tanda yang digunakan berubah, dan penjelasannya lebih rinci dengan menggunakan karakter empat binatang buas yang mewakilkan ke-empat kerajaan seperti yang digambarkan dalam mimpi Nebukadnesar. Persamaan dalam penjelasan tentang Kerajaan Allah di Daniel 2:44 diberikan dalam Daniel 7:27 sebagai berikut:

“Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.”

KERAJAAN ALLAH

Namun janganlah pembaca mengira bahwa nubuat-nubuat Perjanjian Lama tentang Kerajaan Allah hanya terdapat di kedua bab dalam Kitab Daniel yang baru saja kita bahas. Untuk memberikan gambaran tentang ini, kita dapat membuka Kitab Nabi Yesaya, yang mana penjelasan tentang Kerajaan Allah diberikan dalam bahasa sederhana, yakni tanpa tanda-tanda. Karena seringnya buku ini membahas Kerajaan Allah, Yesaya disebut sebagai Nabi tentang Kerajaan Allah. Berikut adalah contoh kutipan-kutipan tersebut:

“Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem." Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.” (Yesaya 2:2-4)

“Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.” (Yesaya 40:10)

Tak kalah pentingnya, ada penjelasan tentang syarat-syarat penyelamatan. Dari sini kita dapat memilih satu kutipan dari Yesaya 66:2

“Kepada orang inilah Aku memandang: kepada orang yang tertindas dan patah semangatnya dan yang gentar kepada firman-Ku”

PENJELASAN DANIEL

Penjelasan ini bukanlah karangan dari penulis pelajaran ini. BACA sendiri Daniel 2. Daniel berkata:

“Tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai.” (Daniel 2:45)

KERAJAAN ALLAH

Sama seperti Medo-Persia menggantikan Babilonia; sama seperti Romawi menggantikan Yunani; dan sepasti tiadanya kerajaan dunia yang kelima, demikianlah bagian akhir dari nubuat tersebut akan diwujudkan.

“Tetapi pada jaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, … kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya,” (Daniel 2:44)

Batu kecil menghancurkan patung yang mewakilkan peran manusia sepanjang abad. Kemudian batu tersebut berkembang menjadi gunung besar yang memenuhi dunia. Batu kecil itu mewakilkan Kerajaan Allah.

Daniel menyimpulkan nubuat ini dengan: “mimpi itu benar dan maknanya dapat dipercayai.”

Ini hanyalah satu dari sekian banyak nubuat yang memberikan kepastian kepada kita bahwa rencana Allah dengan dunia akan terpenuhi.

AJARAN PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU

Cari dalam Alkitab kedua ayat yang anda baca dalam pelajaran terakhir: Bilangan 14:21 dan Kisah Para Rasul 31.

Jika Kerajaan Allah didirikan, akan terdapat keadilan yang bersifat ke-Tuhanan dalam pemerintahan kerajaan. Tidak akan ada penindasan dan penderitaan yang tidak adil.

“Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran” (Yesaya 11:3-5)

Kemudian Firman dalam Bilangan 14 ayat 21 akan diwujudkan persis seperti nyanyian malaikat pada saat kelahiran Yesus. Jika Yesus menjadi raja dunia, akan ada “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” (Lukas 2:14)

Kitab terakhir dalam Alkitab menjelaskan situasi yang akan terjadi bila rencana Allah terwujudkan:

“Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.”

“Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” (Wahyu 21:3-4)

KERAJAAN YANG NYATA

Petrus merupakan juru-bicara dari para rasul ketika ia mengemukakan pertanyaan berikut terhadap Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"” (Matius 19:27).

Jawaban Yesus sangatlah penting. Dia menekankan bahwa Kerajaan yang dia ajarkan merupakan kerajaan yang nyata, di mana para rasul dapat menjadi bagian dalamnya:

“Apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, … akan memperoleh hidup yang kekal” (Matius 19:28-29)

YESUS AKAN DATANG LAGI

Untuk mendirikan Kerajaan yang sesungguhnya dalam dunia, Yesus akan datang lagi. Ketika ia naik ke Surga pada akhir masa pelayanannya, para malaikat memberitahu pengikutnya:

“Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” (Kisah Para Rasul 1:11)

Kedatangan kembali Yesus untuk menjalankan persiapan akhir dalam rencana Allah terhadap dunia ini akan dibahas lebih rinci dalam pelajaran-pelajaran berikut. Ajaran dari perumpamaan-perumpamaan Yesus menunjukkan bahwa pada saat kedatangannya inilah mereka-mereka yang saleh akan diberi imbalan. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk mempersiapkan diri akan kedatangannya.

RINGKASAN BEBERAPA POKOK PENTING

§         Alkitab menekankan kebenaran dan keadilan Allah, di samping kasih-Nya.

§         Allah tidak bermaksud untuk membiarkan dunia berjalan terus dalam keadaanya yang sekarang

§         Allah akan turut campur dalam politik dunia dan kepemimpinan yang bersifat ke-Tuhanan akan didirikan, dengan Yesus sebagai Raja.

§         Garis besar kejadian-kejadian dunia yang diberikan dalam Daniel 2 telah memberikan keyakinan bagi kita bahwa tahap-tahap akhir dalam rencana Allah akan segera berlalu.

§         Pada saat kedatangan Yesus untuk memimpin Kerajaan Allah, pengikutnya akan diberi tempat dalam Kerajaannya sebagai imbalan. Namun mereka harus siap untuk kedatangannya.

 

AYAT-AYAT UNTUK BACAAN

Yesaya 11; Yesaya 35; Matius 19 & 25; Daniel 2

PELAJARAN 3: Pertanyaan

Tandai þ  untuk jawaban yang benar dalam setiap pertanyaan, dan serahkan. Terkadang, suatu pertanyaan membutuhkan lebih dari satu jawaban yang benar.

1.        Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah …

□            Menciptakan musim-musim

□            Mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal

□            Menyediakan malaikat-malaikat

□            Memberikan Hukum Taurat

2.        Manakah Kerajaan Dunia kedua yang dinubuatkan dalam mimpi Raja Nebukadnesar?

□            Babilonia

□            Yunani

□            Romawi

□            Medo-Persia

3.        Dalam mimpi Nebukadnesar, benda apa yang dilemparkan ke patung?

□            Patung penyembahan berhala

□            Sebuah batu

□            Sebuah tangan

□            Sebuah pedang

4.        Apakah yang para malaikat nyanyikan mengenai keadaan di bumi pada saat Yesus menjadi Raja?

□            Semua orang akan berbuat sesuka mereka

□            Semua orang akan menjadi baik terhadap sesama

□            Tidak ada orang yang perlu bekerja

□            Akan ada damai di dunia

5.        Siapa yang akan memimpin dunia dalam kebenaran?

□            Anak Allah

□            Rasul Paulus

□            Rasul Petrus

□            Nabi Elijah

6.        Dalam bab kedua kitab Daniel, kita membaca “Tetapi pada jaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa …”

□            Selama 6.000 tahun

□            Sepanjang hidup

□            Selama-lamanya

□            Selama 100.000 tahun

7.        Yesus menjanjikan para Rasul bahwa mereka akan

□            Memiliki harta dan kekayaan

□            Duduk di takhta untuk mengadili bangsa Israel

□            Memiliki sukses dan kebahagiaan

8.        Apakah Alkitab mengatakan bahwa Allah berencana supaya dunia berjalan terus seperti keadaannya yang sekarang?

□            Benar

□            Tidak benar

□            Tidak tahu

□            Alkitab tidak mengatakan apa-apa

9.        Di manakah Yesus saat ini?

□            Di dunia

□            Di Surga

□            Di kuburan

□            Di tanah Israel

10.    Paulus memberitakan kepada orang-orang di Athena (Kisah Para Rasul 17) bahwa Allah telah memberikan jaminan bahwa dunia akan dipimpin dalam kebenaran oleh seorang pilihan Allah. Apakah jaminan ini?

□            Kelahiran Yesus

□            Penyaliban Yesus

□            Kebangkitan Yesus

Komentar atau pertanyaan lain yang anda ingin kemukakan: Carelinks, PO Box 152, Menai Central, NSW 2234 AUSTRALIA  e-mail: info@carelinks.net


previous page table of contents next page