PELAJARAN 1: KITAB SUCI

Kitab Suci mengakui beberapa pernyataan yang besar. Satu, Kitab Suci menyatakan bahwa pengarangnya adalah Allah – pencipta alam semesta. Kedua, bahwa di dalamnya tertulis tentang Allah dan tujuan-Nya dalam penciptaan bumi beserta isinya. Jika pernyataan-pernyataan tersebut tidak dapat dibuktikan, maka Kitab Suci merupakan penipuan terhebat yang pernah terjadi dalam sejarah manusia. Sebaliknya, jika pernyataan ini dapat dibuktikan kebenarannya, maka kita memiliki sebuah harta yang paling berharga di dunia.

Kitab Suci, sebagai Firman Allah yang benar, mengandung kunci menuju damai dan kebahagiaan. Ini karena di dalamnya terdapat jawaban akan pertanyaan-pertanyaan rumit tentang arti dan tujuan dari keberadaan kita, dan hasil akhir dari pergumulan antara kebenaran dan kejahatan.

MARILAH KITA MEMBAHAS PERNYATAAN-PERNYATAAN TERSEBUT LEBIH DALAM

Paulus, ketika menulis tentang Perjanjian Lama, mengatakan, “Semua yang tertulis dalam Alkitab, diilhami oleh Allah” (2 Timotius 3:16). Setiap kata dalam naskah yang asli ditulis melalui arahan-Nya. Rasul Petrus menekankan hal yang sama, “Tidak pernah pesan dari Allah dikabarkan hanya atas kemauan manusia. Tetapi Roh Allah menguasai orang untuk menyampaikan pesan dari Allah sendiri.” (2 Petrus 1:21).

Kedua rasul tersebut mengakui keterlibatan Allah dalam penulisan kitab-kitab Perjanjian Lama, yang tertulis beberapa abad sebelum jaman mereka. Keterlibatan inilah yang menyebabkan keselarasan yang sempurna dalam pelajaran-pelajaran yang tertulis dalam Kitab Suci. Zaman, pendidikan, pekerjaan, pengalaman dan kedudukan sosial membedakan penulis-penulisnya, namun semua tulisan mereka tergabung untuk membentuk satu buku.

MENGAPA KITAB SUCI DITULIS

Kitab Suci menjelaskan tentang asal mula populasi manusia dan bagaimana rencana penyelamatan Allah akan mewujudkan kemenangan akhir bagi kebenaran atas ketidakadilan, dan penghapusan tuntas akan semua dosa dan kejahatan. Tujuan utama Kitab Suci adalah untuk memberitakan kaum manusia yang terkutuk, bahwa terdapat penyelamatan melalui Yesus Kristus. Baik Perjanjian Lama maupun Baru menggambarkan Yesus sebagai satu-satunya penyelamat manusia.

“Semuanya ini ditulis, supaya kalian percaya bahwa Yesus adalah Raja penyelamat, anak Allah, dan karena percaya kepada-Nya, kalian memperoleh hidup.” (Yohanes 20:31). Dalam ayat-ayat Kitab Suci, kita menemukan semua pelajaran-pelajaran penting untuk kehidupan manusia, ketentuan Allah mengenai benar dan salah, serta tanggung-jawab manusia terhadap Allah dan sesama manusia (2 Timotius 3:15-17)

Terakhir, Kitab Suci telah diberikan untuk mengabarkan kepada kita, secara garis besar, apa yang akan terjadi di masa depan, sehingga kita dapat mempersiapkan diri kita untuk kedatangan Yesus (2 Petrus 1:19).

ISI KITAB SUCI

Kitab suci merupakan kumpulan kitab-kitab yang terbagi menjadi dua bagian utama. Kitab-kitab dalam Perjanjian Lama ditulis sebelum jaman Yesus, sedang kitab-kitab dalam Perjanjian Baru ditulis setelah jaman Yesus. Terdapa 66 kitab secara keseluruhan. Anda akan menemukan daftar kitab-kitab tersebut di halaman depan Kitab Suci. Kitab-kitab tersebut ditulis oleh sekitar 40 penulis, dalam jangka waktu 1500 tahun. Tempat penulisan juga berbeda-beda, seperti Israel, Mesir, Italia dan Babilon.

Semua kitab secara gabungan membentuk satu tema yang tetap: yaitu tentang perkembangan antara tujuan Allah dengan manusia dari awal mulanya, tertulis dalam kitab Kejadian, sampai waktu di mana “Kekuasaan untuk memerintah dunia berada sekarang dalam tangan Tuhan kita dan Raja penyelamat yang dijanjikan-Nya. Ia Akan memerintah untuk selama-lamanya!” (Wahyu 11:15).

Perjanjian Lama

Kitab-kitab dalam Perjanjian Lama dibagi menjadi empat bagian:

(a)    Kitab-kitab Musa

Yang pertama adalah Kejadian, dan menjelaskan tentang permulaan penciptaan. Di dalamnya tertulis tentang hubungan Allah dengan manusia-manusia pertama di bumi. Kemudian kitab Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan. Mereka menceritakan bagaimana Allah memanggil Abraham dan membuat perjanjian dengan Abraham beserta keturunannya, membawa mereka keluar dari tanah Mesir, dan memberikan mereka tanah yang sekarang disebut Israel.

(b)    Kitab-kitab Sejarah

Ini adalah kitab-kitab dari Yosua hingga Ester. Kitab-kitab tersebut merupakan tulisan sejarah dari kaum Israel (Yahudi), serta hubungan mereka dengan Allah.

(c)     Kitab-kitab Puisi

Kitab Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah dan Kidung Agung ditulis dalam bahasa Ibrani (bahasa kaum Yahudi) dalam bentuk puisi. Mereka menganut banyak ajaran penting tentang kehendak Allah, perasaan manusia dan tanggung-jawab kita sebagai ciptaan-Nya.

(d)    Kitab-Kitab para Nabi

Kata “Nabi” berarti peramal – seseorang yang mendapatkan wahyu. Wahyu ini tidak terbatas pada kejadian-kejadian di masa datang, tetapi juga akan permintaan-permintaan Allah terhadap manusia. Kitab nabi Yesaya, Yeremia dan Yezhekiel sangat panjang, diikuti oleh beberapa kitab nabi yang lebih singkat.

Perjanjian Baru

(a)    Kitab Injil

Ini merupakan empat tulisan yang terpisah mengenai kehidupan Yesus, ditulis oleh Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Masing-masing memberitakan Injil (kabar baik) secara unik.

(b)    Kisah Para Rasul

Kitab ini ditulis oleh Lukas, dan menceritakan apa yang terjadi setelah Yesus Kristus dibangkitkan dari kematian. Kita diceritakan tentang bagaimana gereja-gereja yang pertama terbentuk sebagai hasil dari para rasul yang menyebarkan Injil ke berbagai penjuru Kerajaan Romawi.

(c)     Surat-surat

Surat-surat ini ditulis oleh beberapa rasul untuk membantu kaum umat pertama di gereja-gereja kecil dan terpencil yang baru terbentuk.

(d)    Wahyu

Ini merupakan pesan Yesus yang terakhir, diberikan kepada rasul Yohannes.

YESUS KRISTUS MEMPERCAYAI SETIAP KATA DALAM PERJANJIAN LAMA

Yesus Kristus merupakan tokoh utama dalam rencana yang dijelaskan dalam Kitab Suci. Tetapi pada saat kelahirannya, Perjanjian Baru belum tertulis. Maka Kitab yang dia pelajari adalah Perjanjian Lama. Yesus mempercayai isi kitab-kitab tersebut. Ia mendasarkan ajaran-ajarannya atas kitab-kitab tersebut, dan mengakui keabsahan mereka. Baca ayat-ayat berikut: Yohanes 5:46-47; Lukas 24:27; Lukas 24:44-48; Matius 22:29; dan Markus 7:6-13.

Yesus mengutip tentang Abraham, Isakh, Yakobus, David dan Solomon, dan banyak orang lain yang kita baca dalam Perjanjian Lama. Pengajarannya didasarkan pada kenyataan bahwa orang-orang tersebut adalah nyata, dan bahwa Perjanjian Lama adalah Firman Allah.

KITAB SUCI TIDAK DAPAT DIBUKTIKAN SALAH

Perkembangan modern dalam bidang teknologi maupun pemikiran telah mendukung kebenaran tulisan-tulisan dalam Kitab Suci. Banyak musuh Kitab Suci, termasuk beberapa orang yang sangat terpelajar, berusaha untuk membuktikan ketidaksahan Kitab Suci, tanpa hasil. Karena kebenaran tidak dapat menyangkal dirinya sendiri, maka kita dapat mengharapkan keselarasan Firman Allah dengan ilmu pengetahuan ilmiah.

Bukti lain keaslian Kitab Suci sebagai Firman Allah adalah keawetan kitab tersebut selama ratusan tahun. Dengan kata lain, Kitab Suci telah mengalahkan segala usaha manusia untuk memusnahkannya. Dalam sejarah, beberapa kali Kitab ini telah disembunyikan dan disita dari tangan masyarakat; sejumlah cetakan telah dibakar dan banyak sekali buku yang ditulis untuk menyangkal kebenarannya. Tidak ada buku lain yang mengalami pertentangan sedemikian gigih dan keras. Namun Kitab Suci masih bertahan, kokoh dan tak terkalahkan. 

Asal-usul Kitab Suci, keawetan dan pengaruhnya atas kehidupan manusia, merupakan unsur-unsur yang tidak dapat diabaikan. Bukti-bukti penemuan arkeologi oleh pakar-pakar seperti Rawlinson, Layard, Smith, Woolley dan Kenyon di Mesir, Nineveh, Asiria, Babilon, Ur, Siria, Lebanon dan Israel merupakan penegasan luar biasa akan kebenaran sejarah Kitab Suci. Pameran-pameran museum di berbagai penjuru dunia secara jelas menunjukkan ini. Tulisan dalam prasasti-prasasti kuno mengenai bangsa-bangsa yang bertempur melawan Israel juga menguatkan tulisan-tulisan Kitab Suci, baik mengenai kejadian tersebut maupun tradisi dan kebiasaan-kebiasaan kuno mereka. Arkeologi modern terus menambahkan bukti-bukti yang mendukung alasan kita untuk mempercayai kebenaran Kitab Suci secara keseluruhan.

Bahkan kritik mengenai ketelitian bangsa Yahudi dalam menyalin tulisan asli telah ditentang oleh penemuan naskah-naskah kuno. Penemuan luar biasa di tahun 1947 akan Naskah Laut Mati (Dead Sea Scrolls) telah memberikan satu lagi bukti keseksamaan Kitab Suci sekarang dibandingkan dengan naskah aslinya. Naskah-naskah tersebut termasuk yang paling tua, tertanggal dari abad kedua BC. Namun di samping umur mereka, perbedaan yang terdapat hanyalah dalam hal ejaan dan tidak mengubah doktrin, nubuat (ramalan) ataupun fakta sejarah.

Maka hasil kerja para arkeologis menguatkan kebenaran bahwa Kitab Suci dapat dipercayai, sehingga secara tidak langsung membenarkan bahwa penulisan Kitab tersebut di-ilhami oleh Allah.

NUBUAT (RAMALAN) MEMBUKTIKAN KEBENARAN KITAB SUCI

Allah sendiri telah memilih ramalan sebagai bukti akan ke-Maha-an-Nya atas semua mahluk hidup (Yesaya 46:9-10; Yesaya 42:9).

Kitab Suci memberitakan dari waktu ke waktu kejadian-kejadian yang akan terjadi ratusan tahun kemudian. Dalam Matius 2, tertulis bahwa orang-orang bijaksana datang ke Yerusalem dan bertanya, “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu?”. Ketika Raja Herodus menanyakan hal tersebut kepada ahli Taurat Yahudi, serentak mereka menjawab, “Di Betlehem, di tanah Yudea”, karena ratusan tahun yang lalu hal tersebut telah dinubuatkan dalam kitab-kitab Perjanjian Lama (seperti Mikha 5:2).

Di sambing nubuat-nubuat tentang Yesus Kristus, ada juga nubuat-nubuat tentang bangsa-bangsa kuno, dan terutama tentang bangsa Yahudi (Israel). Banyak dari bangsa-bangsa kuno tersebut telah punah, namun Kitab Suci menubuatkan bahwa bangsa Yahudi akan bertahan. Orang-orang Yahudi masih bertahan hingga sekarang, di samping usaha-usaha untuk memusnahkan mereka (Yeremia 30:10-11). Jika Kitab Suci hanyalah merupakan khayalan manusia, kita dapat menemukan kesalahan nubuat tersebut dalam sejarah. Namun saat ini bangsa Yahudi masih hidup dalam negara mereka sendiri, yaitu Israel, dan ibukotanya, Yerusalem, telah mereka kuasai. Kitab Suci memberikan banyak alasan akan kenyataan-kenyataan tersebut. Ini merupakan bukti yang kuat bahwa Kitab Suci merupakan Firman Allah yang sempurna.

RINGKASAN BEBERAPA ALASAN UNTUK MEMPERCAYAI BAHWA KITAB SUCI ADALAH FIRMAN ALLAH

1.       Keselarasan pesan-pesan, di samping banyaknya penulis yang menulisnya dalam jangka waktu yang lama sekali.

2.       Mukjijat keawetannya

3.       Bukti-bukti arkeologi

4.       Terpenuhinya nubuat-nubuat Kitab Suci (contoh-contoh lain akan dijelaskan dalam pelajaran-pelajaran mendatang)

KONDISI YANG HARUS DIPENUHI

Jika kita ingin mengerti Kitab Suci, Yesus mengatakan bahwa kita harus menjadi rendah hati dan terbuka akan ajaran-ajaran baru, seperti anak kecil (Matius 11: 25). Kita harus memiliki keinginan untuk mencari kebenaran dan kebijaksanaan Allah sendiri (Amsal 2:3-6). Kita harus percaya bahwa Allah akan memberkati kita dalam pencarian tersebut (Ibrani 11:6). Kita harus mau membawa kehidupan kita untuk selaras dengan perintah-perintah Allah.

Yesus berkata, “Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.” (Yohanes 13:17), dan “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan orang yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga.” (Matius 7:21). Paulus juga menulis, “karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar” (Filipi 2:12).

BAGAIMANA KITA HARUS MEMPELAJARI KITAB SUCI?

Seperti kursus-kursus lain, pembacaan yang tekun dan terencana sangat membantu. Sebagai permulaan, ikuti saran bacaan yang tertera di bawah. Kitab Suci memberikan penjelasan yang terbaik terhadap dirinya sendiri. Saat membaca ayat-ayat, ingatlah untuk selalu membahasnya sesuai dengan suasana atau keadaan yang dijelaskan sebelum dan sesudah ayat-ayat tersebut. Juga selalu bandingkan ayat-ayat Kitab Suci dengan ayat-ayat lain dalam Kitab Suci sebelum mengambil suatu kesimpulan.

Saat anda menjalani kursus ini, anda akan melihat secara jelas bahwa ayat-ayat dalam Kitab Suci mendukung ajaran-ajaran dasar. Dengan ini, maka semua ayat-ayat yang mulanya terkesan “susah” atau “bertentangan” dapat dijelaskan dan mejadi selaras dengan ajaran-ajaran Kitab Suci dari ayat-ayat lain.

Sebuah konkordan, referensi ayat atau komentar terhadap Kitab Suci dapat membantu. Harus diingat tetapi, bahwa mereka tidak ditulis dengan arahan Roh Kudus. Jika kesimpulan mereka bertentangan dengan ajaran Kitab Suci, maka merekalah yang salah (Yesaya 8:20).

Tujuan dari kursus ini adalah untuk membantu anda untuk memiliki pengertian sendiri akan pesan-pesan Kitab Suci, sehingga anda dapat menerimanya sebagai Firman Allah yang menjanjikan harapan untuk kehidupan kekal bagi mereka yang mendengar dan melaksanakannya.

AYAT-AYAT UNTUK BACAAN

2 Timotius 3; 2 Petrus 1; Lukas 24; Yesaya 8:20; Kisah para Rasul 28:23-31; Efesus 4:21-32

PELAJARAN 1: Pertanyaan

Tandai þ untuk jawaban yang benar dalam setiap pertanyaan, dan serahkan. Terkadang, suatu pertanyaan membutuhkan lebih dari satu jawaban yang benar.

1.       Siapa pengarang Kitab Suci?

Paulus

Musa

□          Allah

□          Daniel

2.       Bagian mana dari Perjanjian Lama yang Yesus jelaskan kepada dua rasulnya dalam perjalanan menuju Emmaus tentang dirinya?

□          Kitab-kitab para nabi

□          Kitab-kitab Musa

□          Mazmur

□          Amsal

3.       Gulungan-gulungan “Dead Sea” ditemukan di tahun:

□          1749

□          1794

□          1914

□          1947

4.       Nabi Mikha meramalkan kelahiran Yesus di kota mana?

□          Yerusalem

□          Bethel

□          Bethlehem

□          Babilon

5.       Kitab-kitab dalam Kitab Suci ditulis dalam jangka waktu:

□          50 tahun

□          15 tahun

□          1500 tahun

□          50 tahun

6.       Yesus berkata, “Kalau kalian sudah tahu semuanya ini, bahagialah kalian”

□          'jika memberitakannya kepada orang lain'

□          'jika melakukannya

□          'jika mengingatnya'

□          'jika kalian yakin akan kebenarannya'

7.       Berapa kitab terdapat dalam Kitab Suci?

□          66

□          27

□          39

□          23

8.       Apakah “firman” yang dimaksud oleh Petrus dalam suratnya yang kedua (2 Petrus 1:19)?

□          tentang tingkah laku yang baik

□          tentang nyanyian

□          tentang ramalan

□          tentang pembicaraan

9.       Di kota manakah rasul Paulus tinggal pada saat yang dibahas dalam Kisah Para Rasul 28:23-31?

□          Roma

□          Efesus

□          Yerusalem

□          Alexandria

10.   Dari manakan kita dapat memperoleh pengertian yang penuh tentang rencana Allah akan bumi dan ciptaan-Nya?

□          Gulungan Laut Mati (Dead Sea)

□          Hukum Yahudi

□          Tulisan-tulisan arkeologi

□          Kitab Suci

 

Komentar atau pertanyaan lain yang anda ingin kemukakan: Carelinks, PO Box 152, Menai Central, NSW 2234 AUSTRALIA   e-mail: info@carelinks.net


table of contents next page